Terbaring malam berselubung kerahasiaan
Dan didadanya yang rawan menggeletar kerisauan
Dinding tebal membentang dilengkung hiasan hitam
Diatas peraduaan, mata bunga-bunga terpejam
Aku di sini, terbaring di atas peraduanku
Bentangan kain putih melingkung di kanan kiri
Aku mayat, dalam makam tak bernisan
Badan terbungkus balutan kain kafan
Di malam sunyi ini, kulihat jasadku
Tidur dibuai duka nestapa
Di leherku masih ada luka yang menganga
Dijerat ingatan menjelang kematian
Aku harus kembali !
Tapi…. ada dinding antara tidur dan sadarku
Antara ruh dan ragaku, dipisahkan oleh waktu
Aku terbentur dan tak sanggup lagi kembali
Tapi aku harus kembali !
Pernah suatu ketika ;
Malam bertanya siapa aku?
Akulah rahasianya – yang cemas, hitam
Akulah kebisuannnya yang penuh pemberontakan
Lalu dalam malam, tinggal aku disini, diam
Waktu bertanya siapa aku?
Aku ruhnya yang heran, ditinggal zaman
Aku nafasnya yang tersengal
Lalu dalam pemberhentian, kucoba lari melampaui zaman
Engkau bertanya siapa aku?
Aku adalah kebingungan, menatap bayangan kelam
Terselubung kabut hitam
Dan ketika hendak kau genggam, aku hanyalah masa silam
Yang ingin selalu kau kenang.
Si Latung Mencari Sayap
14 tahun yang lalu