Senin, 23 Februari 2009

Jejak Kaki

Kita pernah mengukir jejak-jejak kaki diatas pasir
Dan jejak itu kini telah tersapu air pantai

Jangan kau bilang lagi aku lelaki nestapa
Karena aku tak lagi menggugu sepi

Ah, kau bilang siang tertawa padaku
Dan malam terkekeh melihat sedihku

Tidak begitu perempuan !
Malam dan siang kini bersenandung untukku
Karena langit tak lagi menyimpan duka.

Kisah kita memang telah selesai
Karena sang sutradara tak lagi memutar roda

Jejak-jejak kaki di puisi-puisiku
besok akan ku hapus namamu

lalu ku bisikkan padamu:
“aku tak pernah mengenalmu.”

Tidak ada komentar: