Terciptalah dari tembikar yang tersentuh kata
Menggeliat bak perawan dalam orgasme pertama
Liar tangan-tangannya mencakar cangkang telur yang membungkus badan
Hingga luluh bungkus diri, mengelupaslah kulit ari yang termakan usia
Itulah kuceritakan ihwal menetasnya manusia pertama
Bercicit awalnya seperti anak ayam yang kehilangan inang, tiada kata hanya suara.
Mungkin juga seperti rengekan seorang bayi yang mengharap tete bunda
Tapi siapa asalnya diapun tak sanggup mencerna,
Tapi mulai yakinlah ia yang dilihat mula itulah asalnya
Dan dari perut Tuhanlah ia kini berada
Surga Firdaus adalah Ar-Rahiim
Tempat penggodogan pengetahuan akan dunia
Di mana ia tinggal didalam rahim dalam waktu yang telah ditentukan
Itulah yang telah tertulis di Lauhful Mahfudz yang tertulis dari tinta terharum
Yang kata-katanya melebihi syair manikam yang bersinar dalam malam
Lalu TUHAN mengajarkan aksara hingga tersusunlah kata-kata
Itulah mulanya pazzle-pazzle tersusun menjadi ba(ha)sa
Lalu keindahan katapun tercerai berai dengan pohon ujian
Yang pabila didekati maka terbukalah buah-buah kata kotor dari pohon larangan
Dan tatkala terenggut kesucian pohon ujian maka terbukalah aurat dari basa
Sesungguhnya belumlah Adam bertelanjang sebelum Hawa menggelinjang
Dan dalam buah kenikmatan mereka telah lupa dimana surga bertahta
Maka terjerembablah dalam vagina
Yang merupakan lubang awal mula
Terjatuh dalam lubang hina.
*) An-Naba :1-a
Si Latung Mencari Sayap
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar