Engkaulah Rembulan
yang menyelinap dibalik kamar
lalu mengecup keningku dengan romantika duka
rajah api semerah saga
yang membakar jiwa dengan asma
Wahai Engkau yang menjelma igau,
yang mencipta ingat
yang mencuri cahaya malam
lalu menyisakan padaku sebuah cerita
Sisakanlah sedikit harap pada deritaku
segurat senyum dalam sedihku
Sekeping kenangan dalam ingatku
Lalu dalam tiadamu
akan kupanggil-panggil namamu
dengan sejuta harap, sejuta mimpi
agar rindu ini kelak terpenuhi
Serigala hina ini tak akan pernah berhenti melolong
Hingga Rembulan jatuh di pangkuan
Si Latung Mencari Sayap
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar