Sabtu, 15 November 2008

Hikayat Penggali Kubur

/1/

Seorang penggali kubur menjadi hikayat
Cerita termasyur amat sangat
Dialah Udin si juru selamat
Tanpa hadirnya mayat-mayat tetap terangkat

Inilah bulan-bulan tak pernah manusia tenggelam
Dan Udin tersiksa karena uang telah silam
Maka otak kerdilnya berdaya
Agar upah cepat dia terima

Malam itu bulan bersembunyi dalam ketakutan
Riak-riak air tak lagi bergelombang
Angin berhenti menghembuskan nafas
Dan terlihat wajah pucat menghinggapi Udin yang lemas

“Lapar…lapar…lapar…”
teriaknya di keheningan malam
mungkin hanya alunan jangkrik
yang mendengar udin memekik.

Berlarilah Udin membawa parang
Dinaungi awan malam tanpa benderang
Bergegas menuju ujung kampung
Disanalah kiranya esok terlihat mendung

Lima mayat menggelepar
Si Udin kembali kenyang.


/2/

Dusun terpencil terasa kucil
Di rumahnya si Udin menggigil
Tak lagi ada makanan
Yang tertinggal hanya pakaian

Malam itu bulan bersembunyi dalam ketakutan
Riak-riak air tak lagi bergelombang
Angin berhenti menghembuskan nafas
Dan terlihat wajah pucat menghinggapi Udin yang lemas

“Lapar…lapar…lapar…”
teriaknya di keheningan malam
mungkin hanya alunan jangkrik
yang mendengar udin memekik.

berlarilah Udin membawa parang
Dinaungi awan malam tanpa benderang
Bergegas menuju ujung kampung
Disanalah kiranya besok terlihat mendung

Satu mayat terakhir menggelepar
Esok tak lagi ada yang menguburkan.

Tidak ada komentar: