/1/
Seorang penggali kubur menjadi hikayat
Cerita termasyur amat sangat
Dialah Udin si juru selamat
Tanpa hadirnya mayat-mayat tetap terangkat
Inilah bulan-bulan tak pernah manusia tenggelam
Dan Udin tersiksa karena uang telah silam
Maka otak kerdilnya berdaya
Agar upah cepat dia terima
Malam itu bulan bersembunyi dalam ketakutan
Riak-riak air tak lagi bergelombang
Angin berhenti menghembuskan nafas
Dan terlihat wajah pucat menghinggapi Udin yang lemas
“Lapar…lapar…lapar…”
teriaknya di keheningan malam
mungkin hanya alunan jangkrik
yang mendengar udin memekik.
Berlarilah Udin membawa parang
Dinaungi awan malam tanpa benderang
Bergegas menuju ujung kampung
Disanalah kiranya esok terlihat mendung
Lima mayat menggelepar
Si Udin kembali kenyang.
/2/
Dusun terpencil terasa kucil
Di rumahnya si Udin menggigil
Tak lagi ada makanan
Yang tertinggal hanya pakaian
Malam itu bulan bersembunyi dalam ketakutan
Riak-riak air tak lagi bergelombang
Angin berhenti menghembuskan nafas
Dan terlihat wajah pucat menghinggapi Udin yang lemas
“Lapar…lapar…lapar…”
teriaknya di keheningan malam
mungkin hanya alunan jangkrik
yang mendengar udin memekik.
berlarilah Udin membawa parang
Dinaungi awan malam tanpa benderang
Bergegas menuju ujung kampung
Disanalah kiranya besok terlihat mendung
Satu mayat terakhir menggelepar
Esok tak lagi ada yang menguburkan.
Si Latung Mencari Sayap
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar