Rabu, 05 November 2008

Pemetik Mawar

Di rerimbunan onak terselip setangkai mawar liar,
Terindah yang pernah ku tatap,
terharum yang pernah tercium.

Mendamba hanya kan mengiris pergelangan tangan
tapi hasrat tak dapat ku bendung
Hati turut merayap dan tangan terbawa alur menyentuh kelopak

Darahpun bercucuran tapi biarlah aku puas
Karena mawar putih berubah merah dan kesucian hanya dapat terjamah oleh para pejuang

Tidak ada komentar: