Senin, 18 Mei 2009

Teruntuk Sepasang Mata Tak di Kenal

Kebetulan kita bertemu sebagai dua orang asing yang bertemu
Kekaguman ku pun berjalan juga di jalan itu
Pada mata yang tak pernah berkata

Namun dimata mu lah
Dalam lindup bayangnya
Kan terselubung ribuan tanya : “siapakah aku?”

Tanyakanlah kepada penjuru negeri tentang aku
Tak akan ada jawabnya
Lalu tanyalah pada matamu
Dengan bola matanya yang berbinar
Maka akan tergambar dipelupuk hatimu
Wajahku

Kekagumanku adalah duka
Dan engkaulah duka itu
Telanjang, tak berselubung
Kesedihan dan kebisuan
Mengungkung penyair yang bergulat habis-habisan
Karena puisi ialah orang asing di negeriku
Dibunuh ketidak berdayaan

Lusa…
Jika kita bertemu
Bila mataku memandang matamu
Yang anggun, hijau, tenggelam dalam kabut dan hujan
Jika kita bertemu di jalan
Maka akan ku cium jalan itu, ku cium dua kali.

Tidak ada komentar: