Aku dan aku,
bersatu,
secangkir kopi panas.
---------------------------
Nb:
Dalam peleburan,
aku tak akan jadi Aku.
dan Aku tak mungkin jadi aku.
Hanya manisnya cinta yang terasa.
Ku kidungkan lagu jiwa bernada suara, dan kurasakan kata tercipta berupa sabda, rangkaian aksara adalah rerupa cipta yang mempunyai kekuatan dewata.
Aku dan aku,
bersatu,
secangkir kopi panas.
Malam pertamaku didalam kubur
Demi Ar-Rahiim
Makan tanpa usaha
Cloning Surga
Kerinduan dalam pencarian 4)
Gincu - bergancu
Ayu - merayu
Lugu - melagu
Sepi - tersipu
Napsi - menapsu
Aku - terpaku
Duh Gusti, Ini sich Dji Sam Soe !
Berbatas pandang tak terbatas awang-awang.
Tanpa topang beratap tanpa tiang.
Bercahaya dalam terang tapi indah dalam hitam.
ku terbuai dalam naungan.
Tak pernah selain Muhammad,
Nurnya cahaya semesta
Ku kira Betara
Atau ini hanya morgana.
Gusti yang widi
Penguasa Muhammad yang diridhoi
Kalaulah Islam hakiki
Jadikanlah aku abdi.
Kemana harus kucari kebenaran sejati?
Bayang-banyang cadar kemolekan
Membawa diri tertuju garis persimpangan
Rindu adalah asal dari cinta
Maka inilah asmara
Kepergian moga laksana isra
Dari satu sungai menuju samudra
Atau dari pulau ke benua
Tekad adalah baja
Bila hanya diam membisu
Lalu hidup tak ada tuju
Maka semua kan berlalu
beku tetap sembilu
Biar ku tinggalkan istana...
Di gunung Marapi terhenti kaki
Memusatkan ruh indrawi pada satu Dzati
Terdiam membisu dalam hening malam
Menyatu pikiran dalam bayangan wajah Tuhan
Kemewahan dunia akan Morgana
bila kita melihat Djalal-Nya
Hanya satu Dzat yang hakiki
saat cinta-Nya menyapa diri
Naps ini moga bukan api
Pabila api ambilah hanya pelita
pelita akan tetap membara
Inilah yang dimaksud Mutmainah
Gunung Marapi
Menjadi paku bumi
Dan aku terpaku
Di dalam samadi
Diamnya naps adalah Ibadah
Semoga dapat Iradah
Terbit di Jurnal Sastra RuangMelati Periode Maret 2009
Satu yang mengganjal pemikiranku,
Apakah mustahiq berkewajiban membayar Zakat Fitrah?
Puisi ini special untuk Semua Hawa yang manis...
Andaikan gula, mungkin sudah aku masukan ke Air teh dan aku teguk.
tapi ia adalah wanita manis yang hanya bisa aku pandangi.
Andaikan saja dia tahu!
Puisi Tantangan Kata:
Rumah – Gawang – Batu – Air – bingung – awan – Karma –
pohon – jendela – kerja – angan – sungkem – geming –
sedih – bunga – bintang – lengang – perih
Lempung basah
liat meliuk bentuk
gerabah si pencipta
Terbit di Jurnal Sastra RuangMelati Periode Maret 2009
Wanita – wanita yang berserakan,
Menukar kehormatan dengan keduniaan,
Kau bilang keterpaksaan,
Hal adalah pilihan.
Lelaki – lelaki pencari birahi,
Sebelang hati, berbohong istri.
Kau bilang keperkasaan,
Hal adalah penyakitan.
Ku bagian di antara kamu,
Dan hidupku ...
Menghitung waktu.