Senin, 13 Oktober 2008

KYAI

Terbit di Jurnal Sastra RuangMelati Periode Maret 2009

Pohon padi tunduk berisi, tapi bagaimana dengan Kyai?
makin berisi makin menjadi-jadi.

Mengaji... Mengaji... Teruslah mengaji!
Tapi apa yang terkaji, jika hati merasa suci.

Mengajar... Mengajar... Teruslah mengajar!
Tapi apa terpelajar, jika merasa paling benar.

Perintah... Perintah... Teruslah memerintah!
Tapi jangan hanya perintah, jika tak sudi buang sampah.

Singsingkan lengan baju, Jangan takut gamis ternoda.
Lepaskan terompah baru, berjalanlah tanpa mahkota.

:Surga di bawah telapak kaki, bukan dibesarnya kepala.

1 komentar:

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

sepakat sekali
menurut saya inilah pemberontakan mendasar,, dan ini bukan asing lagi, sudah banyak terjadi