Ku sentuh dirimu dengan emosi
Merabamu dengan segenap hati
Ku rasakan segala cumbuan
Mulai mempengaruhi otakmu.
Meluncur begitu saja kata-kata yang tak terduga
Jatuh di mukamu segala asa,
Gundahku, kesedihanku, emosi serta kesenangan,
Tercurah sudah padamu.
Kata-kata yang selalu dihati
Telah engkau ketahui
Tersimpan didalam memori
Tanpa aku harus basa-basi
Rabaan tanganku mulai menjelajahi seluruh tubuhmu
Desah napas memburu bersama rasa
Beban hidup ini teruah bila sudah bersatu denganmu
Hilang sudah penatku.
Di kamarku selalu kutempatkan kamu
Kadang tergolek lemah di sudut kesendirian
Kadang menggodaku ketika aku tak mau,
Tuts, aku tak bisa menghentikan diriku.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka
Mataku terbelalak melihat sang kakak,
Menatap tajam padaku,
“Ta, matikan dulu komputermu, aku ada perlu”.
Ku hentikan sentuhanku
Wajahmu yang cerah menjadi “Kelabu”
Tapi tidak hatimu.
“Tuts, tunggulah aku” bisikku.
Si Latung Mencari Sayap
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar